Rabu, 30 November 2011

cERpen 5 diniee fumi^^


WAKTU TERAKHIR RAHMI
Suasana pantai ini begitu ramai, maklumlah karena ini memeng hari libur, pantai yang berada dikawasan Ancol jakarta ini memang selalu Ramai dikunjungi Pengunjung, baik dari dalam ataupun luar kota. Di suatu kursi taman terlihat seorang pemuda yang tengah duduk, matanya menerawang ke depan. Dia Nico, disampinnya ada seorang cewek yang duduk bersandar di bahunya .
“Rahmi aku akan selalu menjagamu” gumam Nico
***
                Satu bulan yang lalu..
Siang itu Rahmi dan Nico tengah berada di rumah Nico, mereka berduka tengah mengerjakan pekerjaan rumah. Setelah menyelesaikannya mereka berdua kemudian duduk-duduk sembari mengobrol.
“Nico sayang nggak sama Rahmi?” Rahmi tiba-tiba bertanya.
“Sayang banget, Nico akan selalu menyayangi Rahmi” Nico menjawabnya dengan mantap.
“Terima kasih Nico atas kasih sayang, cinta dan semua perhatian yang telah kamu berikan kepadaku, Nico boleh aku ngomong sesuatu?” tanya Rahmi.
“Tentu saja Rahmi, apa yang akan kamu bicarakan padaku padaku?”
“Aku ingin kita putus Nico” Rahmi menjawabnya dengan pelan. Nico saotak kaget mendengar ucapan itu, ia mtidak percaya dengan ucapan Rahmi.
“”Kamu bercanda kan?” seru Nico.
“tidak aku tidak bercanda Nico, aku sungguhan, kalau kau tanya alasannya mengapa, mungkin karena hatiku telah tertarik kepada orang lain”
“Bohong! Kamu bohong kan Rahmi! Tatap mataku! Aku tau kamu, kamu tidak akan semudah itu berpindah kelain hati” tareiak Nico.
“Maafkan aku Nic, semua ini salahku, kau boleh mencari pengganti diriku”
“Tidak tidak ini tidak benar” Nico masih tidak percaya.
“Maafkan aku Nic, hm aku mau undur diri, terima kasih atas semuanya selama ini” setelah membereskan semua barang-barangnya Rahmi pun beranjak meninggalkan rumah Nico
“Rahmi” ujar Nico dia berharap ini semua bukan kenyataan.
“Maafkan aku Nico” jawab Rahmi, ia pun berlari menjauhi rumah Nico, matanya berlinang air mata, sedangkan Nico hanya bisa terdiam, masih tidak percaya dengan yang terjadi barusan.

                Seminggu setelah itu, tidak ada kabar dari Rahmi. Saat menanyakan keberadaan Rahmi pada teman-teman kelasnya, mereka menjawab bahwa Rahmi memang sudah 1 minggu tidak masuk sekolah, tidak tau apa alasan sebenarnya.  Nico pun di landa kecemasan dia takut sesuatu telah terjadi pada Rahmi. Dan dia pun bertekad akan mengunjungi rumah Rahmi sore harinya.
                Setibanya di rumah Rahmi, rumah itu tampak kosong, mungkin penghuninya tengah keluar rumah. Nico ingin menunggu sesaat kemudian seseorang lewat didepannya yang sepertinya tetangga Rahmi, dia menghampiri Nico dan bertanya.
“kamu mau apa didepan rumah ini?” tanya tetangga itu.
“Saya temannya Rahmi, saya ingin mengunjungi rahmi, tetapi sepertinya Rumah ini tengah kosong, jadi saya menunggunya” jelas Nico.
“Rahmi? Apakah anda tidak tau, bahwa selama ini dia tengah ada di rumah sakit?” terang tetangga itu pada Nico.
“maksud anda?” tanya Nico tidak mengerti.
“Rahmi tengah berada di rumah sakit, ia tengah dirawat disana, apakah kamu juga tidak tau kalau dia sudah lama mengidap penyakit kanker otak” tanya tetangga itu.
“ a apa?” tanya Nico gugup.
“Ya Rahmi tengah sakit parah saat ini”
Nico hanya bisa diam, ia jelas kaget dengan semua ini, Rahmi yang ia kenal ternyata telah menyimpan rahasia besar darinya, Rahmi yang selama ini ia kenal ceria ternyata mengidap penyakit yang mematikan, Nico langsung saja bergegas menuju rumah sakit tempat dimana Rahmi tengah dirwat.
Sesampainya di rumah sakit, Nico langsung menanyakan kamar Rahmi, dan sesampainya di sana begitu terguncangnya Nico melihat keadaan Rahmi saat itu, Rahmi tengah di infus, ada selang di hidungnya, wajahnya sangat pucat, Nico hanya bisa menangis.
***
                Nico kembali sadar ke waktu saat ini, dilihatnya Rahmi di sampingnya, wajah cewek itu terlihat pucat. Suasana pantai telah sepi karena memang hari sudah sore dan akan beranjak malam. Nico terus menggenggam tangan cewek yang sangat di sayanginya itu.
“Nico aku sudah capek” guman Rahmi lemah. Saat ini memang keadaan Rahmi sangat mengkhawatirkan, penyakitnya telah parah.
“ayo kita pulang Rahmi” ajak Nico
“Tidak aku ingin tidur disini” suara Rahmi semakin melemah, Nico hanya bisa menangis dalam diam, ia mempererat pelukannya terhadap Rahmi.
“Nico maafkan aku karena aku telah membohongimu tentang penyakitku, dan aku ingin berterima kasih atas semua yang telah kamu lakukan untuk ku saat ini, hidup lah bahagia”suara rahmi menghilang begitu kata terakhirnya telah selesai diucapkan. Nico sadar Rahmi telah menghembuskan nafas terakhirnya dalam pelukannya, dan dia hanya bisa menagis sembari memeluk jasad Rahmi, orang yang sangat di cintainnya itu.
“aku mencintaimu Rahmi, kau tidak akan pernah aku lupakan”
_THE END_
Dini Isnanila Sari
27/11/2011
Tag:Cerpen bebas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar