BAIK BAIK SAYANG
Malam semakin larut, kulihat bintang yang bersinar di langit hitam malam. aku menunggu bintang jatuh, aku berharap memang akan ada bintang jatuh. Aku ingin memohon suatu permintaan, bukan berarti aku meminta kepada bintang, permohonanku tetap aku pinta pada Tuhan, tapi entah kenapa saat ini aku ingin sekali seperti kisah-kisah roman yang menceritakan seseorang yang membuat permohonan pada bintang jatuh itu. Aku ingin memohon, agar hari esok tidak usah ada, biarlah waktu berhenti sampai disini saja.
Aku mengingatnya, mengingat senyum terakhirnya sore tadi, senyuman setelah menagis parah. Aku ingat permohonannya kepadaku. Aku ingat mata sayunya saat menatapku.
“Jangan tinggalkan aku kanda” ucapnya.
“Maafkan aku Dinda, ini demi kebaikan kita semua” ucapku lirih. Dinda terus menangis di pangkuanku.
“kau akan selamanya aku ingat Dinda, hiduplah baik-baik walu tanpa kehadiranku” aku mengelus-elus rambutnya yang hitam wangi.
“tidak bisakah kau membatalkannya kanda?” tanyanya penuh harap.
“Maafkan aku Dinda ini sudah keputusanku, maafkan aku jika telah egois, tetapi aku berfikir ini demi kebaikan kita bersama”
“Maafkan Dinda juga kanda, walau Dinda tidak ingin sekali berpisah dengan Kanda, tetapi aku harus menerima apa yang Kanda putuskan jika memang itu akan membawa kebaikan, aku tidak akan memaksanya Lagi” dia terus menangis, tetapi aku tau, dalam dirinya pasti selalu ada ketegaran.
“Selamat tinggal Dinda< baik-baiklah disini”.
“Selamat tinggal kanda, baik-baiklah di sana juga, aku akan selalu mengingatmu Kanda, karna kau yang pertama dalam hatiku” ucapnya dan dia pun tersenyum, dan akhirnya aku bisa meninggalkannya.
Ya aku akan meninggalkannya untuik selamanya, aku akan pergi ke suatu negara yang jauh disana, akan mengadu nasib disana, dan mungkin tidak akan bertemu dengannya untuk selamanya. Semoga kehidupannya disini akan baik-baik saja, dan menemukan seseorang yang lebih baih dan pantas daripada akj, dan semoga kehidupanku di negri sana yangakan dimulai esok hari akan baik-baik saja, lebih baik dari kehidupanku disini, kehidupan seorang pemuda miskin. Dan akupun berdoa dengan sepenuh hati kepada tuhan yang Maha Esa tanpa harus menunggu bintang jatuh, karna aku percaya Tuhan mendengarkan aku, dan akan mengabulkan doaku. Amin
***
_THE END_
Dini Isnanila Sari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar